Dengan beragam platform cloud yang tersedia, diakui bahwa tidak mudah memilih layanan yang tepat. Pemain besar di pasar, yang disebut dengan Big Guys/ para jagoan pasar adalah Amazon Web Services (AWS), Azure, dan Google Cloud Platform (GCP), masing-masing mencoba mendominasi di pasar layanan cloud yang sangat kompetitif. Jadi, apa yang membedakan masing-masing platform ini, dan bagaimana Anda memutuskan mana yang paling cocok untuk kebutuhan bisnis Anda? Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk membandingkan AWS vs. Azure vs. Google Cloud. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tiga layanan cloud teratas tersebut, sehingga Anda dapat menentukan mana yang terbaik untuk tujuan Anda.
Komputasi Cloud: sebuah tinjauan
Komputasi cloud memungkinkan sebuah bisnis untuk mengakses layanan komputasi berdasarkan permintaan seperti penyimpanan aplikasi, kekuatan pemrosesan, dan aplikasi perangkat lunak melalui internet. Sumber daya ini tersedia berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pembayaran dari masing-masing pengguna. Hal ini memungkinkan sebuah bisnis untuk menyewa akses ke layanan berbasis cloud (dari penyedia pihak ketiga) tanpa harus berinvestasi terlebih dulu di peralatan komputasi yang mahal.
Dalam komputasi tradisional, sebuah bisnis harus membeli dan memelihara perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur mereka sendiri untuk menjalankan aplikasi dan layanan mereka. Namun, dengan komputasi cloud, mereka cukup menyewa akses ke layanan yang mereka butuhkan. Demikian juga, mereka hanya perlu membayar apa yang mereka gunakan. Model "bayar sesuai penggunaan" tersebut dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan bagi sebuah bisnis karena mereka tidak perlu lagi melakukan investasi awal berupa uang muka dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, penyedia layanan cloud mendapat manfaat dari segi perhitungan ekonomi karena mereka menawarkan layanan yang sebanding untuk banyak klien. Hal ini berarti mereka dapat membagi biaya mereka ke banyak pelanggan, dan membuatnya lebih terjangkau bagi bisnis untuk mengakses layanan komputasi berkualitas tinggi. Selain itu, penyedia cloud memiliki akses ke teknologi dan peralatan terbaru, yang dapat mereka gunakan untuk menawarkan layanan mutakhir kepada klien mereka.
Keuntungan pindah ke cloud meliputi:
- Pemotongan biaya
- Fleksibilitas
- Inovasi cepat
- Pencegahan kerugian
- Kelincahan
- Kontrol kualitas
- Peningkatan keamanan
- Keunggulan kompetitif
- Keberlanjutan
- Peningkatan efisiensi
3 platform cloud besar
Amazon Web Services (AWS)
Amazon Web Services (AWS)/ Layanan Web Amazong adalah platform komputasi cloud terkemuka yang dimiliki dan dioperasikan oleh Amazon.com, Inc. Ini adalah platform manajemen cloud yang paling mapan, menawarkan berbagai layanan kepada individu, bisnis kecil, dan bahkan lembaga pemerintah. Awalnya, AWS dimulai sebagai layanan cloud pribadi, khusus untuk karyawan Amazon. Seiring waktu, system ini berkembang menjadi platform cloud yang dapat diakses publik untuk bisnis, menyediakan fitur canggih seperti cloud komputasi elastis (EC2) dan penyimpanan cloud Amazon S3. Saat ini, AWS telah melayani lebih dari 200 layanan yang berfungsi penuh, melayani berbagai kebutuhan, dan melayani jutaan pengguna. Reputasi AWS untuk keandalan, skalabilitas, dan keamanan telah menjadikannya pilihan utama bagi banyak bisnis yang ingin bermigrasi ke cloud. Dengan rekam jejak keberhasilan yang terbukti dan beragam layanan untuk dipilih, AWS tetap menjadi platform cloud terdepan di pasar.
- Platform infrastruktur yang terjangkau, terukur, dan andal
- Menyediakan lingkungan komputasi cloud yang aman dan fleksibel
- Menawarkan lebih dari 200 layanan berfitur lengkap
- Memiliki 80+ zona ketersediaan di 24 wilayah
- Memegang pangsa pasar terbesar di industri cloud computing
Pelanggan AWS Terkemuka
- Coursera/ Lembaga Kursus Online di USA
- Intuit
- Netflix
- Expedia
- Coinbase
- Coca-Cola
Microsoft Azure
Azure, yang dikembangkan oleh Microsoft pada tahun 2010, telah menjadi platform manajemen cloud terbesar kedua di dunia. Dengan lebih dari 200 produk dan layanan, sistem ini telah berkembang menjadi platform berbasis cloud yang serbaguna, berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan fokus pada bisnis yang berpusat pada Microsoft, Azure menawarkan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ingin bertransisi ke lingkungan cloud atau hybrid-cloud. Sebagaimana dibuktikan dengan penggunaannya oleh lebih dari 95% perusahaan-perusahaan Fortune 500, Azure telah terbukti menjadi platform tepercaya bagi pengguna perusahaan.
Selain itu, Azure tidak terbatas pada layanan berbasis Windows. Azure mendukung berbagai pemrograman, berbagai platform, dan berbagai teknologi open source. Hal ini memungkinkan siapa saja untuk mengembangkan dan memelihara program apa pun yang mereka inginkan.
- Menawarkan 200+ layanan dan produk cloud
- Digunakan oleh 95% perusahaan-perusahaan Fortune 500
- Memberikan 90+ penawaran kepatuhan
- Memiliki pusat data di 60+ wilayah global
- Menawarkan model pembayaran yang fleksibel kepada penggunanya
Pelanggan Azure Terkemuka
- Starbucks
- HSBC
- HP
- Mitsubishi Electric
- Renault
- 3M
Google Cloud
Google Cloud, sebelumnya dikenal sebagai GCP, adalah bagian dari ekosistem Google Cloud yang lebih besar. Sistem ini diperkenalkan pada tahun 2008 dan sejak itu diperluas menjadi lebih dari 100 layanan, termasuk big data, jaringan, komputasi, dan berbagai penawaran lainnya.
Selain layanan yang sudah ada, GCP kini telah mengintegrasikan Google Workspace, perusahaan Android, Chrome OS, dan layanan serupa lainnya.
Dibandingkan dengan AWS dan Azure, GCP memiliki pangsa pasar terendah dari 3 penyedia layanan cloud Besar. Namun demikian, system ini menawarkan rangkaian layanan cloud lengkap yang mampu menjalankan dan mendukung semua jenis aplikasi.
Menawarkan layanan yang sangat terspesialisasi dalam pembelajaran mesin, big data, dan analitik
- Menyediakan platform yang berpusat pada sumber terbuka dan DevOps
- Menawarkan opsi penskalaan otomatis untuk skalabilitas yang lebih baik
- Memiliki 100+ produk yang tersedia untuk penggunanya
Pelanggan GCP Terkemuka
- Toyota
- Nintendo
- Spotify
- Paypal
- UPS
- Equifax
AWS vs Azure vs Google Cloud
Walaupun ketiga penyedia layanan cloud besar tidak diragukan lagi, dan ketiga mereka memiliki keahlian serta kemampuan untuk menyediakan infrastruktur cloud yang dapat dipercaya dan penuh dengan berbagai fitur, namun, sangat penting untuk melakukan penelitian menyeluruh dan menganalisis kemampuan serta keistimewaan masing-masing platform. Hal ini penting sebelum kita berkomitmen pada salah satu yang spesifik untuk tujuan bisnis.
Meskipun pengujian singkat atas perbandingan platform cloud yang komprehensif mungkin menyatakan bahwa AWS memiliki keunggulan yang tidak ada duanya atas Azure, namun penyelidikan yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut belum bisa dijadikan kesimpulan.
Mari kita periksa beberapa faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan saat memilih platform cloud yang ideal bagi perusahaan Anda.
Wilayah dan ketersediaan
Saat memilih penyedia cloud, pertimbangan awal yang penting adalah wilayah dan ketersediaan yang didukung. Faktor-faktor ini berdampak langsung pada performa cloud Anda, terutama karena persyaratan latensi dan kepatuhan, terlebih saat menangani data.
Di sinilah posisi 3 Besar yang perlu dipertimbangkan:
Amazon Web Services beroperasi di 25 wilayah geografis dengan 81 zona ketersediaan, 218+ lokasi edge, dan 12 Cache Edge Regional. Microsoft Azure mencakup lebih dari 60 wilayah, dengan setidaknya tiga zona ketersediaan di setiap wilayah dan lebih dari 116 lokasi edge (Points of Presence). Google Cloud menawarkan 27 wilayah cloud dengan 82 zona dan 146 lokasi edge. Semua platform ini menyediakan solusi cloud khusus untuk pemerintah (Government Cloud).
Selain itu, AWS dan Azure menawarkan layanan khusus yang melayani pasar Tiongkok, dengan pusat data berlokasi di Tiongkok. Azure menawarkan cakupan geografis terluas di antara ketiganya, sementara semua platform mencakup sebagian besar dunia. Selain itu, semua penyedia terus memperluas jangkauan mereka dengan menambahkan lebih banyak wilayah dan zona untuk memenuhi peningkatan permintaan layanan komputasi.
Layanan yang ditawarkan
Perbedaan utama antara ketiga perusahaan yang dipertimbangkan terletak pada jumlah layanan yang mereka sediakan. Platform cloud melayani berbagai bisnis karena beragam layanan yang tersedia.
Amazon Web Services memberikan layanan paling banyak kepada pelanggannya. Ada sekitar 200 layanan yang ditawarkan. Google Cloud dan Microsoft Azure masing-masing menawarkan sekitar 90 dan 200 layanan.
AWS menjadi yang pertama di pasar, yang menawarkan berbagai pilihan infrastruktur sebagai layanan (IaaS), seperti penyimpanan, komputasi, database, pengiriman konten, dan jaringan.
Azure menawarkan layanan dalam komputasi, manajemen data, jaringan, dan keandalan.
Google Cloud juga merupakan opsi yang layak karena fleksibilitasnya, misalnya dalam contoh dan konfigurasi pembayaran, efektivitas biaya, keamanan lalu lintas, privasi, dan kemampuan pembelajaran mesin.
- Layanan Komputasi
AWS | Azure | Google Cloud | |
---|---|---|---|
VM | Amazon EC2 | Azure Virtual Machine | Google Compute Engine |
PaaS | AWS Elastic Beanstalk | App Service | Google App Engine |
Container | AWS Elastic Container/Kubernetes Service | Azure Kubernetes Service | Google Kubernetes Engine |
Serverless Computing | AWS Lambda, Serverless Application Repository | Functions | Google Cloud Functions |
- Penyimpanan dan Layanan Database
AWS | Azure | Google Cloud | |
---|---|---|---|
RDBMS | AWS RDS | Azure SQL, Database for MySQL/PostgreSQL | Cloud SQL |
NoSQL | DynamoDB, Simple DB | Azure Cosmos DB, Table Storage | BigTable, Cloud Datastore |
File Storage | Elastic File System | Azure File Storage | Google Filestore |
Archive Storage | Amazon Glacier | Azure Archive Storage | Google Storage |
- Layanan Jaringan
AWS | Azure | Google Cloud | |
---|---|---|---|
Virtual Network | Virtual Private Cloud | Virtual Network | Virtual Private Cloud |
Load Balancing | Elastic Load Balancer | Azure Load Balancer | Google Cloud Load Balancing |
Firewall | AWS Firewall/Web Application Firewall | Azure Firewall | Google Cloud Firewall |
- Berbagai Layanan Khusus
AWS | Azure | Google Cloud | |
---|---|---|---|
DevOps | CodePipeline, CodeBuild, CodeDeploy, CodeStar | Azure Boards, Pipelines, Repos, Test Plans, Artifacts | GCP DevOps CloudBuild, Artifact Registry |
AI & ML | SageMaker, Comprehend, Lex, Polly | Machine Learning, Databricks, Cognitive Search, Bot Service, Cognitive Services | Vertex AI, AutoML, Dataflow CX, Cloud Vision, Virtual Agents |
IoT | FreeRTOS, IoT Core, Greengrass, IoT Analytics, SiteWise | Azure IoT Hub/Central, IoT Edge, Azure Sphere, Azure RTOS | Google Cloud IoT Core |
AR & VR | Sumerian | Mixed Reality (Spatial Anchors/Remote Rendering) | ARCore |
AWS vs. Azure vs. GCP: Kelebihan & Kekurangannya
Saat memilih penyedia cloud, penting untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing platform. Walaupun Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP) menyediakan berbagi fitur serupa, namun, setiap platform memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan AWS, Azure, dan GCP:
Pro dan kontra dari AWS:
Kelebihan AWS:
- Diakui secara luas sebagai platform cloud paling tepercaya di industri
- Sangat terukur untuk penyimpanan data ekstra dan kekuatan pemrosesan
- Solusi cepat dan gesit untuk penyebaran cepat
- Menawarkan model penetapan harga bayar sesuai penggunaan yang fleksibel
- Umumnya dianggap lebih mudah digunakan daripada Azure atau Google Cloud Platform
Kekurangan AWS:
- Gangguan komputasi cloud sementara dapat terjadi dari waktu ke waktu
- Beberapa layanan tidak tersedia di luar Amerika Serikat
- Membutuhkan bantuan ahli untuk memanfaatkan sepenuhnya fitur dan kemampuannya
- Waktu henti server dapat terjadi, meskipun biasanya dapat diperbaiki dengan cepat
- Mmemiliki infrastruktur kompleks yang memerlukan kurva pembelajaran untuk dapat menguasainya
Kelebihan dan Kekurangan dari Azure
Kelebihan Azure
- Biaya lebih rendah dibandingkan dengan AWS atau GCP
- Pilihan integrasi dan migrasi yang mudah
- Sangat dapat diskalakan seperti AWS
- Perlindungan data multi-level
- Dukungan cepat untuk strategi cloud hybrid
- Kekurangan Azure
Kekurangan Azure
- Opsi layanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan AWS
- Membutuhkan manajemen dan pemeliharaan ahli
- Mengikuti strategi vendor tunggal
- Turunkan kecepatan jika wilayahnya jauh
- Kurang cocok untuk startup dibandingkan penyedia cloud lainnya
Kelebihan dan Kekurangan Google Cloud (GCP)
Kelebihan Google Cloud
- Analitik data yang kuat dan kemampuan penyimpanan yang tinggi
- Dirancang untuk platform cloud-native
- Kolaborasi yang mudah dengan layanan dan produk Google lainnya
- Integrasi open source yang luar biasa
- Platform yang andal dan aman
Kekurangan Google Cloud
- Dukungan bahasa pemrograman terbatas dibandingkan dengan AWS dan Azure
- Lebih sedikit layanan dan fitur dibandingkan dengan AWS dan Azure
- Transisi kompleks dari GCP ke platform lain
- Lebih sedikit pusat data global dibandingkan dengan AWS dan Azure
- Tidak cocok untuk kasus penggunaan perusahaan seperti AWS dan Azure
Peralatan
Berikut alat dan sumber daya yang disediakan oleh AWS, Azure, dan Google Cloud untuk server cloud perusahaan:
Alat AWS:
- SageMaker untuk integrasi AI dan IoT
- Lingkungan komputasi tanpa server Lambda
- Repositori tanpa server untuk penerapan aplikasi
- Integrasi solusi perusahaan IoT
Alat Azure:
- Layanan Kognitif untuk integrasi perangkat lunak Microsoft dan aplikasi bisnis berbasis API
- Peningkatan Kecerdasan Buatan
- Berfungsi sebagai satu-satunya solusi tanpa server, untuk mengatur dan mengelola beban kerja yang rumit
- IoT Edge untuk administrasi dan analitik bisnis
Alat Google:
- Terjemahan bahasa tulis dan bahasa lisan secara alami untuk kolaborasi global dan pengembangan aplikasi pembelajaran mesin
- TensorFlow, pustaka sumber terbuka yang besar
- Internet of Things dan sistem tanpa server dalam tahap awal pengembangan.
harga
Memang benar bahwa penetapan harga bisa menjadi insentif yang signifikan bagi perusahaan yang mempertimbangkan migrasi cloud. Setiap penyedia cloud memiliki model dan struktur penetapan harga sendiri. AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud, semuanya menawarkan berbagai opsi harga, termasuk bayar sesuai penggunaan, instans cadangan, dan instans spot.
Untuk memberikan perbandingan yang jelas tentang struktur harga dari tiga penyedia cloud utama, kami telah merangkum fitur tingkat layanan gratis mereka.
AWS menawarkan tingkat gratis yang mencakup 750 jam per bulan dan layanan EC2 selama 12 bulan, bersama dengan diskon hingga 75% untuk pelanggan komitmen selama 1-3 tahun pertama. Namun, struktur penetapan harga Amazon telah dikritik karena sifatnya sangat rumit sehingga mungkin memerlukan aplikasi pihak ketiga untuk mengelolanya.
Azure juga menawarkan tingkat gratis yang mencakup 750 jam per bulan serta penggunaan Mesin Virtual selama 12 bulan, bersama dengan diskon signifikan untuk komitmen 1-3 tahun. Seperti AWS, struktur harga Azure juga dianggap rumit dan mungkin memerlukan aplikasi pihak ketiga untuk mengelola biaya.
Google Cloud Platform telah menerapkan model harga biaya/detik yang relatif mudah, yang telah diterima dengan baik oleh pelanggan. Tingkat gratis Google mencakup satu instans mikro gratis per bulan untuk tahun pertama, bersama dengan kredit $300 untuk satu tahun layanan dan diskon 30% untuk penggunaan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, meskipun struktur harga AWS dan Azure mungkin lebih kompleks, keduanya menawarkan diskon yang signifikan untuk komitmen yang lebih lama. Model penetapan harga Google, meski lebih sederhana, mungkin lebih mahal untuk penggunaan jangka pendek, tetapi bisa menjadi opsi yang lebih baik untuk penggunaan berkelanjutan. Pada akhirnya, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati, kebutuhan spesifik dan pola penggunaan Anda saat mengevaluasi opsi penetapan harga.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang berapa banyak yang perlu Anda keluarkan bagi komputasi cloud, Anda juga dapat mencoba kalkulator harga yang ditawarkan oleh AWS, Azure, dan Google Cloud:
Komputasi hybrid dan multi-cloud
Meskipun tidak satu pun dari tiga penyedia cloud besar saat ini banyak berinvestasi dalam penawaran hybrid dan multi-cloud, namun mereka menawarkan berbagai alat untuk memberi fleksibilitas pelanggan yang lebih banyak.
Strategi hybrid dan multi-cloud melibatkan penggunaan kombinasi layanan cloud dan infrastruktur lokal untuk memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan. Sementara beberapa bisnis memilih pendekatan cloud murni atau on premise, banyak juga yang menemukan bahwa pendekatan hybrid atau multi-cloud memberikan layanan terbaik dari kedua model itu.
Pilihan AWS Hybrid dan Multi-Cloud:
- Amazon EKS Anywhere
- AWS Snowball
- AWS Outposts
- AWS Snowcone
- AWS Local Zones
- AWS Wavelength
- VMware Cloud on AWS
- Amazon ECS Anywhere
Pilihan Azure Hybrid dan Multi-Cloud:
- Azure Backup
- Azure Security Center
- Azure Arc
- Azure Stack
- Azure Active Directory
- Azure Blob Storage
- Azure Centinel
Pilihan Google Cloud Hybrid dan Multi-Cloud:
- Looker
- Anthos
- Cloud Build
- Traffic Director
- Cloud Run for Anthos
- Operations
Perbandingan keamanan dan kepatuhan cloud
Platform layanan cloud yang menyimpan data bisnis dan pelanggan dalam jumlah besar,infrastruktur cloud, dan kemampuan jaringan memerlukan tindakan keamanan yang kuat demi memastikan perlindungan informasi yang sifatnya sensitif. Hasilnya, tiga platform berbasis cloud terpopuler - AWS, Azure, dan Google Cloud Platform - secara rutin merilis pernyataan tentang protokol keamanan dan kepatuhan mereka untuk pusat data dan keamanan jaringan cloud.
Amazon Web Services (AWS) adalah penyedia layanan cloud tertua dan paling berpengalaman. AWS menawarkan tindakan keamanan seperti grup keamanan (firewall), IAM granular, penilaian kerentanan melalui AWS Inspector, pemantauan aktivitas API, intelijen ancaman melalui Tugas Penjaga, dan pencegahan kehilangan data. Namun, beberapa fitur ini diimplementasikan secara terpisah sebelum platform integrasi cloud menjadi prioritas bagi perusahaan.
Kekuatan Azure terletak pada sistem keamanan pusatnya, yang dapat dikendalikan dari satu direktori. Azure memiliki lebih sedikit isolasi dan kontrol untuk konsol dan aktivitas API di seluruh bagian. Hal ini dapat meningkatkan ancaman internal. Dokumentasi kepatuhan Azure tidak konsisten, dan cenderung default ke konfigurasi yang kurang aman.
Google Cloud Platform (GCP) dilihat oleh para ahli sebagai titik tengah keamanan yang baik antara AWS dan Azure. GCP mempertahankan akses keamanan terpusat sambil mengisolasi proyek dan default ke konfigurasi yang lebih aman. Meskipun tidak memiliki fitur dan pakar keamanan yang luas seperti yang dimiliki AWS, Pusat Komando Keamanan Cloud-nya kuat.
Secara keseluruhan, protokol keamanan dan kepatuhan penyedia cloud ini sangat penting untuk memastikan perlindungan data bisnis dan pelanggan yang sensitif, infrastruktur cloud, dan kemampuan jaringan.
Perbandingan dukungan dan waktu aktif
Walaupun dengan perencanaan yang matang, diakui bahwa selalu saja ada potensi hambatan selama migrasi cloud. Untungnya, ketiga penyedia cloud utama di atas menawarkan paket dukungan yang kuat untuk membantu pelanggan menghadapi tantangan apa pun yang mungkin mereka hadapi.
AWS menawarkan dukungan dalam tiga tingkatan: Pengembang, Bisnis, dan Perusahaan. Setiap tingkatan mencakup gabungan alat, teknologi cloud, dan bantuan ahli. Meskipun tingkat Pengembang hanya tersedia selama jam kerja, dukungan Bisnis dan Perusahaan tersedia 24/7. Dukungan perusahaan juga nyata dengan menyediakan Manajer Akun Cloud Teknis khusus untuk membantu mengoordinasikan upaya.
Microsoft Azure juga menawarkan dukungan dalam model akses berjenjang. Paket Pengembang memberikan dukungan tak terbatas selama jam kerja, sedangkan paket Standar menawarkan akses 24/7. Untuk dukungan yang lebih terstruktur, paket Professional Direct menawarkan tim manajemen akun, sementara dukungan Enterprise menyediakan dukungan di seluruh jajaran layanan dan produk cloud Microsoft.
Google Cloud Platform menawarkan pendekatan dukungan yang unik, dengan program dukungan cloud premium yang dapat berfungsi sebagai portofolio atau program yang berdiri sendiri. Dengan opsi portofolio, pelanggan menerima dukungan untuk GCP dan Google Workspace. Di sisi lain, dukungan mandiri tersedia untuk kedua produk tersebut.
Selain dukungan, waktu aktif adalah faktor penting lain yang perlu dipertimbangkan saat memilih penyedia cloud. Ketiga penyedia menawarkan perjanjian tingkat layanan (SLA) yang menjamin tingkat waktu aktif tertentu. AWS dan Azure keduanya menawarkan SLA dengan jaminan waktu aktif 99,9% untuk sebagian besar layanan, sementara Google Cloud menawarkan jaminan waktu aktif 99,99% untuk layanan intinya.
Pada akhirnya, dalam hal dukungan dan waktu aktif, ketiga penyedia cloud utama menawarkan solusi yang kuat, tetapi penting untuk mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan dan persyaratan khusus Anda saat memilih penyedia layanan.
Mengapa Memilih HiCloud untuk layanan dan solusi Cloud?
Ada beberapa penyedia layanan migrasi cloud di pasar, tetapi salah satu nama paling tepercaya di industri ini adalah HiCloud. HiCloud menawarkan layanan migrasi cloud end-to-end, mulai dari perencanaan dan penilaian hingga eksekusi dan dukungan pasca migrasi. Tim ahli HiCloud memanfaatkan alat dan teknologi terdepan di industri untuk membantu bisnis bermigrasi ke cloud dengan waktu henti dan gangguan minimal. Selain migrasi cloud, HiCloud juga menawarkan berbagai solusi komputasi cloud untuk membantu bisnis dalam mengoptimalkan lingkungan cloud mereka. Solusi mereka meliputi keamanan cloud, penyimpanan cloud, pencadangan cloud dan pemulihan bencana, serta pemantauan dan pengelolaan cloud. Solusi ini membantu bisnis meningkatkan kinerja, keandalan, dan keamanan infrastruktur cloud mereka, serta memungkinkan mereka untuk fokus pada tujuan bisnis inti mereka. Secara keseluruhan, layanan dan solusi komputasi cloud dan migrasi cloud sangat penting bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di era digital saat ini. Dengan mitra tepercaya seperti HiCloud, bisnis Anda dapat berhasil bermigrasi ke cloud dan memaksimalkan manfaat komputasi cloud. Bicaralah dengan pakar cloud kami sebagai Langkah awal memilih solusi cloud yang tepat untuk bisnis Anda.